Martha Christina Tiahahu, Perjuangan Perempuan Muda dari Maluku
“Pada umur 17 tahun, Martha Christina Tiahahu sudah melakukan perlawanan terhadap Belanda. Di usianya yang ke 18 tahun, ia ditangkap Belanda. Martha sama sekali tak mau menerima pemberian dari Belanda, termasuk memutuskan mogok makan ketika ditangkap, karena ia tak mau makan makanan apapun yang diberikan penjajah Belanda.”
*Poedjiati Tan- www.Konde.co
Jakarta, Konde.co- Dua ratus dua tahun lalu, tepatnya 2 Januari 1818, seorang perempuan muda dan pemberani, Martha Christina Tiahahu, meninggal dunia di atas kapal Belanda dalam perjalanan dari Maluku menuju Jawa.
Jenazah Martha Christina Tiahahu kemudian disemayamkan di Laut Banda. Martha Christina Tiahahu kemudian dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 1969. Ini dikarenakan perjuangannya yang tak gentar dalam membela daerahnya melawan penjajah Belanda di abad itu.
Martha Christina Tiahahu terlahir di era penjajahan, yaitu pada 4 Januari 1800 di Nusa Laut, Maluku. Perempuan dari desa Abubu di Pulau Nusalaut ini sudah kehilangan ibunya sejak masih kecil, ia tinggal bersama ayahnya yang merupakan seorang pemimpin perlawanan rakyat Maluku, Kapitan Paulus Tiahahu.
Martha sejak kecil terkenal berkemauan keras dan pemberani. Kemanapun sang ayah pergi, ia selalu mengikutinya. Bahkan ia ikut serta sang ayah saat menghadiri rapat perencanaan perang. Martha sudah terbiasa dengan segala pertempuran dan strategi perang.
Martha adalah tokoh perjuangan yang unik, ia bertempur di usianya yang masih remaja serta memberi semangat kepada para perempuan lainnya agar ikut membantu di medan pertempuran. Hal tersebut membuat pihak Belanda kewalahan menghadapi pasukan perempuan yang ikut berjuang.
Bersama dengan sang ayah Paulus Tiahahu, pasukan Maluku berhasil menggempur tentara kolonial yang menguasai Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah. Mereka bahkan berhasil merebut Benteng Duurstede.
Peperangan di Saparua terus berkobar dengan sengit, namun karena semakin berkurangnya persenjataan pasukan rakyat, mereka terdesak dan mundur ke pegunungan Ulath-Ouw.
Pasukan Belanda yang berusaha mengejar kawanan pejuang berhasil dipukul mundur. Bahkan pimpinan mereka, Richemont tertembak mati. Begitu juga dengan Meyer yang menggantikan Richemont.
Belanda menyerang terus, tak lama para pejuang kehabisan peluru sehingga mereka bertahan dengan lemparan batu. Pertempuran sengit di Desa Ulath-Ouw inilah yang menjadi akhir perjuangan pasukan rakyat, mereka ditangkap, termasuk Martha Christina dan sang ayah Kapitan Tiahahu.
Para pejuang yang tertangkap diadili dan bahkan dihukum mati, termasuk Kapitan Tiahahu. Sementara itu Martha Christina dibebaskan karena usianya yang masih muda, yaitu 17 tahun.
Meninggalnya sang ayah membuat Martha sangat sedih. Tapi ia tidak ingin berlarut dalam kesedihan. Ia kembali mengangkat senjatanya dan kembali melakukan pemberontakan terhadap Belanda sehingga ia kembali ditangkap bersama dengan 39 pemberontak lainnya oleh Belanda.
Martha bersama pemberontak lainnya yang berhasil ditangkap akhirnya diangkut dengan kapal Evertzen untuk diasingkan ke Pulau Jawa. Di atas kapal, ia mogok makan dan sama sekali tidak mau menerima pemberian Belanda. Kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya jatuh sakit. Pada taggal 2 Januari 1818, hanya 2 hari sebelum usianya genap 18 tahun, Martha menghembuskan napas terakhir.
Tidak semua orang memiliki keberanian untuk berjuang mengangkat senjata di garis depan. Tapi nyatanya ada seorang perempuan muda belia berani berjuang menentang para penjajah. Kita semua mengagumi semangat dan perjuangan Martha Christina Tiahahu dalam melawan penjajah.
Agar para pelajar di Indonesia lebih mengetahui keteladanan pahlawan muda belia ini, Pendidikan.ID, sebuah edutech di Indonesia menerbitkan sebuah komik sejarah dengan judul "Pejuang Muda dari Timur" yang dapat dibaca secara gratis oleh masyarakat Indonesia, khususnya para pelajar.
Dari pernyataan pers yang diterima Konde.co, komik sejarah dengan jumlah 33 halaman ini dapat diunduh gratis dari mobile aplikasi “Kipin School 4.0” yg tersedia di Android, IOS & Windows 10. contoh komik (pdf), screenshoot & artikel (ms word) bisa didownload dari: http://pendidikan.id/martha-tiahahu.zip
Komik ini sebagai salah satu cara untuk menghargai pahlawan dan mengkampanyekan tentang perjuangan pahlawan perempuan di Indonesia.
(Foto: tokoh.co.id)
SEARCH
LATEST
3-latest-65px
SECCIONS
- Agenda HAM (1)
- Agenda Perempuan (6)
- catatan peristiwa (15)
- film (10)
- perempuan inspiratif (5)
- peristiwa (41)
- perspektif (58)
- Resensi Film (3)
Powered by Blogger.
Site Map
Kasus Aice: Dilema Buruh Perempuan Dan Pentingnya Kesetaraan Gender di Tempat Kerja
Para pekerja perempuan sedang bekerja di pabrik wig, Yogyakarta, 13 Desember 2019. RWicaksono/Shutterstock Aisha Amelia Yasmin , The Convers...
Popular Posts
-
Christophe Petit Tesson/EPA Sarah L. Cook , Georgia State University ; Lilia M. Cortina , University of Michigan , dan Mary P. Koss , Univer...
-
Co-working space telah menjadi sebuah cara yang innovative untuk bekerja diluar kantor pusat tanpa menjadi bekerja sendiri di rumah. (Shutte...
-
Apa yang salah dengan janda? Selama ini banyak pandangan miring tentang janda, seolah-olah yang dilakukan dan diputuskan oleh janda selalu s...
-
Sebuah gerakan global yang bernama “One Billion Rising” diadakan setiap tanggal 14 Februari, tepat di hari Valentine. Apakah One Billion Ris...
-
*Lala Firda- www.Konde.co Konde.co- Menjadi feminis di usia 17 adalah sesuatu yang langka yang saya jumpai di masa lalu. Tapi saya sudah mel...
-
Poedjiati Tan- www.Konde.co Jakarta, Konde.co- Setelah sebelumnya panitya seleksi pemilihan anggota Komnas Perempuan menyerahkan 20 calon an...
-
*Poedjiati Tan- www.Konde.co Jakarta, Konde.co- Jurnalis adalah pekerja yang banyak berada di tengah kerumunan. Mereka berada di kerumunan m...
-
Konde.co- Menjelang siang hari tanggal 17 Februari 2020, salah satu pengurus Serikat Buruh, Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indone...
-
Atalia (bukan nama sebenarnya), 28 tahun stress bukan kepalang. Wabah Corona atau Covid-19 ini membuatnya cemas. Ia cemas dengan keadaan pac...
-
Single and very happy? fizkes/ShutterStock Karel Karsten Himawan , Universitas Pelita Harapan Tren pertumbuhan orang lajang di negara Barat ...
Total Pageviews
Home Top Ad
space iklan
Cari Blog Ini
Blog Archive
-
▼
2020
(89)
-
▼
January
(27)
- 5 cara kita bisa bantu menyelesaikan masalah krisi...
- Compress 2020 Ajak Jurnalis Muda Berani Berkolabor...
- Film Bombshell, Kisah Pelecehan Seksual Menimpa Pe...
- Pekerja Migran, Stigma sebagai Pembawa Penyakit Hi...
- Korban Kekerasan Seksual, Jalan Panjang Menuntaska...
- Jurnalis Perempuan Bicara: Ngobrol tentang Media P...
- Problem Jurnalis Perempuan: Stigma Malas Ketika Me...
- Perempuan Arab Saudi sedang berjuang untuk kebebas...
- Menstruasi tak Hanya Menjadi Urusan Perempuan
- Apa bedanya pencabulan,serangan seksual,pelecehan ...
- Jika Disahkan, Apa Dampak Omnibus Law Bagi Buruh P...
- 10 Tanda Kekerasan yang Dialami Perempuan Muda
- Film NKCTHI: Ini Cerita tentang Keluarga yang Norm...
- Call for Proposal Pundi Perempuan
- Pemberitaan Kekerasan Seksual: Antara Sensasionali...
- Pencemburu, Stigma Negatif yang Dilekatkan pada Pe...
- Razia LGBT Walikota Depok Merupakan Tindakan Pelec...
- Apakah Omnibus Law dan Mengapa Buruh Perempuan Men...
- Komunitas Emak Blogger: Berjejaring Mengatasi Pers...
- 5 Anggapan Salah tentang LGBT
- Penulisan Kasus Reynhard Sinaga, Sensasi Media dan...
- Dugaan Perkosaan yang Dilakukan Aktivis: Semua Bis...
- Perempuan Pekerja Garmen, Bagaimana Bertahan Hidup...
- Martha Christina Tiahahu, Perjuangan Perempuan Mud...
- Kisah Penyintas Kekerasan: Perselingkuhan yang Men...
- Waspada Penyakit yang Mampir Setelah Banjir
- Habibie & Ainun 3, Seksisme dan Diskriminasi yang ...
-
▼
January
(27)
Video Of Day
Flickr Images
Find Us On Facebook
VIDEO
ads
TENTANG KAMI
Labels
Tags 1
Labels Cloud
RECENT POST
3/recent/post-list
Recent Posts
4/recent/post-list
Konde's Talk
Pages
TENTANG KAMI
Pages
Tentang kami
Subscribe Us
In frame
recent/hot-posts
No comments:
Post a Comment